Kategori
Blog Kesenian

15 Permainan Tradisional Indonesia yang Bikin Kangen Masa Kecil

Masih ingat dengan permainan tradisional Indonesia, yang keberadaannya kini sudah tergerus zaman? Kira-kira, permainan tradisional apa yang paling berkesan dan bikin kangen masa kecil kamu?

15 Permainan Tradisional Indonesia

Gadget Menggantikan Peran Permainan Tradisional

Seperti yang diketahui, kini mayoritas anak-anak Indonesia di semua kalangan, lebih tertarik untuk memainkan gadget, smartphone, video game, hingga game online.

Terlebih, pandemi Covid juga membuat anak-anak sulit berekspresi di dunia luar, sehingga hanya gadget yang bisa dijadikan alat hiburan di rumah.

Bukan tanpa alasan, mengapa permainan tradisional jauh lebih baik dari permainan moderen saat ini. Hal itu dikarenakan, gadget memiliki beberapa dampak negatif bagi mental, sosial, hingga kesehatan anak.

Nah, mumpung sebentar lagi Indonesia akan memperingati hari kemerdekaan, sepertinya akan menjadi kegiatan yang asyik untuk melihat kilas balik deretan permainan tradisional zaman dulu, untuk dijadikan perlombaan 17 Agustus-an.

Meski dalam kondisi pandemi, beberapa permainan tradisional Indonesia ini, tetap bisa dimainkan dengan mengikuti protokol kesehatan kok. Jadi, gak ada alasan untuk kembali mengenang keseruan permainan tersebut!

Permainan yang biasa dimainkan oleh anak-anak, remaja hingga orang dewasa ini, ternyata juga sangat bermanfaat untuk memicu kreativitas, sekaligus bisa menyehatkan tubuh.

Yuk, daripada penasaran langsung saja intip deretan permainan tradisional Indonesia! Anak zaman sekarang, mana tahu betapa mengasyikkannya permainan ini!

15 Permainan Tradisional Indonesia

1. Congklak

Permainan tradisional Indonesia yang pertama adalah congklak. Permainan yang menggunakan biji kerang dan papan berlubang ini, hanya bisa dimainkan oleh dua orang saja.

Untuk lubang papannya sendiri terdiri dari 16 lubang, sementara biji kerangnya memiliki 98 buah. Biji akan diletakan di setiap lubang dengan jumlah yang sama, kecuali lumbang yang besar di sisi kanan dan kiri.

Untuk cara bermainnya, kamu harus tentukan siapa yang akan mulai jalan terlebih dulu. Pemain pertama akan jalan dengan cara meletakan satu persatu biji, di setiap lubang dari kiri ke kanan sampai habis, dan ambil lagi biji di tempat terakhir biji diletakan.

Lakukan hal tersebut sampai biji masuk di lubang yang kosong, dan bergantian dengan pemain kedua.

Jika, lubang besar yang ada di sisi kiri mu memiliki biji lebih banyak, maka kamu adalah pemenangnya.

2. Bola Bekel

Permainan tradisional yang selanjutnya adalah bola bekel. Permainan yang satu ini, hanya membutuhkan bola karet yang bisa memantul, dan biji yang terbuat dari tembaga/kuningan.

Meski hanya memantulkan bola dan mengambil biji, permainan ini ternyata uga butuh keahlian, kecepatan tangan, dan konsentrasi yang penuh. Jika tidak, kamu tidak akan naik level, dan kalah dengan pemain yang lain.

Permainan ini, juga bisa dimainkan dengan beberapa orang, dengan cara bergantian. Nah, semakin tinggi level yang sudah kamu lalui, maka permainan akan semakin menantang.

Karena, yang awalnya kamu hanya mengambil biji satu persatu, di level tertentu kamu harus mengambil biji sekaligus enam, dalam sekali pantulan bola.

3. Lompat Karet

Siapa di sini, yang sehabis pulang sekolah langsung main lompat karet? Ya, permainan tradisional yang satu ini memang sangat mengasyikan.

Permainan yang biasa dimainkan oleh para anak-anak perempuan ini, juga harus diperlukan keahlian, terutama dalam hal melompat tinggi.

Karetnya sendiri juga menggunakan karet gelang, yang disambung menjadi sebuah tali panjang yang tidak mudah putus.

Permainan ini, bisa dilakukan oleh banyak orang. Dua orang di antaranya harus menjadi penjaga karet dan harus memegangnya, sampai ada pemainnya yang gagal, lalu bergantian jaga.

4. Jingkrak/Engklek/Kotak Sembilan

Untuk permainan tradisional yang satu ini, tidak memerlukan properti yang penting. Karena kamu, hanya memerlukan pecahan genting tanah liat saja, dan lahan tanah yang cukup luas serta rata.

Selanjutnya, kamu bisa mulai membuat garis yang membentuk kotak, berjumlah sembilan buah, serta pecahan genting untuk dilemparkan.

Permainan ini sangat sederhana, karena cara bermainnya hanya cukup melemparkan pecahan genting ke dalam kotak, dan kamu harus melompat sampai kotak yang terdapat pecahan genting tadi.

Selain, membutuhkan keseimbangan melompat dengan satu kaki, pemain juga harus konsentrasi saat melempar genting ke dalam kotak. Jika meleset, maka kamu harus mengulangnya dari awal.

5. Kucing Jongkok

Selanjutnya ada permainan kucing jongkok, yang juga tidak memerlukan properti apapun, untuk memainkan. Karena kamu hanya perlu mengumpulkan orang sebanyak mungkin untuk dijadikan peserta.

Di sini kamu hanya perlu menentukan siapa yang akan menjadi kucing (satu orang), untuk mengejar-kejar peserta yang tidak jongkok. Jika ada peserta yang tertangkap kucing, maka ia harus bergantian menjadi kucingnya.

Permainan tradisional ini, memang harus membutuhkan kerja sama yang kuat dan kejujuran. Karena, jika peserta yang sudah jongkok, tidak bisa berdiri kecuali ditolong oleh peserta lain yang tidak sedang jongkok dengan pengawasan kucing. Unik ya!

6. Kelereng

Siapa yang sampai sekarang masih mengoleksi kelereng atau gundu? Ya, permainan tradisional ini sangat keren pada zamannya.

Karena, siapa yang memiliki banyak kelereng, dengan jenis tertentu mereka bisa disebut keren.

Ada banyak jenis permainan kelereng, yang intinya kamu harus menyentil kelereng lawan hingga tepat sasaran.

Jika tepat sasaran, maka kelereng lawan bisa menjadi milikmu.

7. Petak Umpet

Sama seperti permainan kucing jongkok, permainan tradisional petak umpet juga tidak membutuhkan properti apa-apa, dan hanya membutuhkan peserta saja.

Petak umpet juga hanya membutuhkan satu orang penjaga, yang akan mencari semua peserta yang bersembunyi, sampai semuanya ditemukan.

Uniknya, penjaga dipilih dengan cara disebut urutan barisnya oleh penjaga sebelumnya.

Ada hal yang mungkin bikin kamu rindu dari permainan ini, yakni ada peserta yang pulang dan tidak bersembunyi, sehingga penjaga kewalahan untuk menemukannya. Hehe jahil ya!

8. Egrang

Permainan tradisional Indonesia yang selanjutnya ini, mungkin harus membutuhkan keahlian keseimbangan yang baik.

Karena, bermain egrang tidaklah mudah. Permainan yang terbuat dari kayu atau bambu ini, dibuat bak tongkat yang bisa dinaikkan dan digunakan untuk berjalan.

Bahkan, buat kamu yang baru mencoba, pasti akan sulit menyeimbangkannya, bahkan hingga terjatuh berkali-kali hingga akhirnya berhasil/.

9. Bentengan

Pernah main bentengan waktu sekolah di jam olahraga? Pasti kamu anak 90-an ya! Karena permainan tradisional bentengan merupakan salah satu permainan yang membutuhkan kerjasama kelompok.

Pasalnya, semua peserta benteng harus menjaga benteng dan anak buah, agar tidak diambil musuh.

Bahkan, sesekali musuh akan memberontak, agar pemilik bentek memencar dan musuh akan lebih mudah menangkapnya, dan menguasai benteng.

10. Gasing

Bukan anak 90-an kalau kamu belum pernah main permainan tradisional gasing, yang terbuat dari kayu, atau plastik.

Biasanya, sepulang sekolah anak-anak akan berkumpul di lapangan untuk beradu gasing masing-masing.

Untuk bisa bermain gasing, setiap anak harus memiliki satu gasing. Biasanya, beradu gasing bisa dilakukan di tanah lapang, atau di dalam kuali raksasa.

Ketika beradu, siapa gasing yang paling cepat berhenti, dialah yang kalah. Kalau Kamu, pernah punya gasing jenis apa?

11. Ular Naga Panjang

Permainan tradisional yang satu ini sangat unik. Selain tidak membutuhkan properti, permainan ini juga memiliki lagu yang harus dinyanyikan, saat permainan dimulai.

Peserta dalam permainan ini juga tidak terbatas, namun minimal ada empat orang. Dimana dua orang diantaranya harus menjadi penjaga, dan membuat terowongan.

Peserta lainnya, akan berbaris bak ular naga yang panjang, sambil bernyanyi. ketika lagu habis, penjaga akan menutup terowongannya. Peserta yang kena perangkap terowongan saat lagu habis, maka akan keluar dari barisan.

12. Rangku Alu

Sudah jarang dimainkan, permainan rangku alu juga membutuhkan keahlian dalam berkonsentrasi. Permainan yang juga memiliki lagu ini, membutuhkan empat batang bambu sebagai properti.

Selanjutnya, ada satu peserta yang akan menari-nari di atas bambu yang digerakan. Bambu sendiri digerakan oleh empat orang, yang masing-masing menggerakan ujung bambu ke kiri dan ke kanan, sesuai irama.

13. Pletokan

Merasa menjadi seorang penembak ulung, permainan tradisional ini sangat digemari pada zamannya oleh anak laki-laki maupun perempuan.

Permainan ini hanya membutuhkan sebuah bambu kecil yang sudah di rakit, dan koran basah sebagai pelurunya.

Biasanya, anak-anak zaman dulu memainkan alat ini untuk bermain perang-perangan, atau untuk menembak burung.

Pelurunya sendiri tidak terlalu sakit jika terkena tubuh, namun suara yang dihasilkan sangat nyaring bak petasan. Itu lah yang membuat pletokan menjadi seru!

14. Mendorong Ban Bekas

Karena zaman dulu belum banyak permainan modern, sehingga barang bekas pun bisa dijadikan mainan, seperti ban sepeda bekas.

Sehingga, anak-anak sering memainkan ban sepeda bekas sebagai permainan tradisional, yang digerakan dengan tongkat, agar bisa berjalan.

Biasanya, permainan ini dijadikan untuk perlombaan. Siapa yang berhasil membawa ban sepeda bekas tersebut, ke garis finish, maka dia adalah pemenangnya.

Tidak mudah untuk membuat ban berjalan seimbang dan lurus. Kamu harus membutuhkan kecepatan yang pas, keseimbangan, dan pukulan yang tepat.

15. Layang-layang

Permainan tradisional yang masih dimainkan hingga kini salah satunya adalah layangan. Selain mudah dibuat, bermain layangan juga sangat mengasyikkan.

Kamu hanya membutuhkan layangan, bisa beli atau membuatnya sendiri, beserta benang (senar).

Untuk memainkannya, kamu hanya butuh lahan luas dan lapang, seperti lapangan, sawah, hingga pantai.

Selain itu, kamu juga pasti akan membutuhkan bantuan angin, dan keahlian yang tidak mudah.

Saat ini, bentuk layangan tidak hanya kotak saja, tapi sudah banyak divariasikan dengan bentuk yang unik. Mulai dari bentuk kupu-kupu, topeng, kuntilanak, hingga keranda. Sungguh kreatif ya orang Indonesia!

Nah, itu dia beberapa permainan Indonesia yang bikin kangen masa kecil, dan perlu dilestarikan. Meski zaman sudah semakin modern, penjual mainan tradisional nyatanya juga masih banyak loh.

Jika kamu ingin mengembangkan permainan tradisional ini hadir kembali, kamu bisa loh membuat usaha mainan tradisional, namun dengan keunikan tersendiri.

Memang tak mudah untuk membuat anak-anak zaman sekarang, beralih ke permainan tradisional, setelah mengenal gadget. Namun, dengan memulai usaha lebih dulu, kamu bisa membantu anak-anak mencintai kembali permainan tradisional, sekaligus melestarikannya agar tidak punah.