Kategori
Makanan Khas

Oleh-oleh Khas Pontianak

Oleh-oleh Khas Pontianak

Apabila kamu belum menemukan destinasi wisata untuk mengisi waktu liburan, kamu bisa datang ke Pontianak.

Kota berjuluk Kota Khatulistiwa tersebut menawarkan aspek pariwisata yang didukung dengan keanekaragaman budaya penduduknya, yakni Dayak, Melayu, dan Tionghoa. Selain pariwisata, ada juga kuliner Pontianak yang beragam dan menjadikan Pontianak sebagai salah satu surga kuliner di Indonesia.

Saat berkunjung ke Pontianak, kamu bisa melihat bagaimana penduduk Pontianak yang ramah dan kreatif.

Ada begitu banyak hal yang bisa kamu lihat dan bahkan dibawa pulang sebagai buah tangan.

Berikut ini Randys-Restaurant tampilkan sejumlah oleh-oleh khas Pontianak dalam bentuk makanan ataupun barang yang bisa kamu beli sebagai bebawaan untuk orang rumah.

10 Oleh-oleh Khas Pontianak

Oleh-oleh Khas Pontianak

1. Snek Muruku

Snek maruku merupakan makanan ringan yang terbuat dari ikan dengan rasa yang beraneka ragam. Bentuknya mirip sereal, namun warnanya agak kecoklatan karena dibuat dari tepung ikan, yang ditambah gula dan garam, sera tak lupa juga ada minyak nabati dengan bubuk ikan.

Biasanya olahan yang dibuat dari ikan memiliki aroma khas agak amis layaknya ikan, namun berbeda dengan cemilan ini, karena tidak berbau amis.

Untuk rasa tergantung pembuatnya, ada yang rasa rumput laut, ikan pedas, dan original. Yang original rasanya mirip dengan kacang plus renyah dan gurih, namun ada rasa khas ikan.

Bedanya dengan rasa ikan pedas adalah, ikan pedas ada rasa pedasnya, sementara rumput laut rasanya khas dan sudah pasti banyak yang mengenalinya.

Oleh-oleh khas Pontianak halal ini sangat tepat disantap sebagai cemilan untuk menikmati indahnya hari, menonton televisi, bahkan dimakan bersama teman atau keluarga.

Rasanya yang gurih bisa membuat siapapun yang memakannya ingin makan terus sampai habis bahkan bisa-bisa nambah. Harganya mulai dari Rp10.500 hingga Rp16.000 tergantung produsen, berat, dan variannya.

2. Kue Bingke Berendam

Kue bingke memiliki dua varian, yakni kue bingke biasa dan kue bingke berendam. Yang berendam dan yang biasa perbedaannya terdapat pada cara memasaknya, jika yang biasa dipanggang, maka yang berendam dikukus.

Untuk rasa yang ditawarkan adalah rasa manis plus ditambah dengan lembutnya kue khas dari Pontianak ini.

Makanan ini juga kerap digunakan masyarakat sana sebagai menu wajib buka puasa, bahkan dianggap tak lengkap tanpa bingke. Karena saking populernya kini olahan ini menjadi oleh-oleh dari Pontianak yang cukup murah dengan harga mulai dari Rp10.000 hingga Rp20.000.

Untuk rasanya beragam, ada banyak rasa yang ditawarkan mulai dari rasa original, keju, ubi, susu, dan rasa lainnya yang maaih banyak.

Untuk membuatnya diperlukan komposisi bahan-bahan seperti telur, gula, kelapa, daun suji, dan daun pandan.

Dan jika kamu ingin membuat rasa bingke tidak memudar, maka jangan sekali-kali memasukkannya ke pendingin karena bisa mengurangi rasa dan kelembutannya. Namun jika terlalu lama didiamkan dalam keadaan terbuka maka akan cepat mengeras, untuk itu makanlah saat baru dibuka kemasannya.

3. Juhi Bakar

Nama juhi bakar mungkin agak asing di telinga, termasuk para pecinta kuliner tanah air. Juhi sendiri adalah makanan yang dibuat dari sotong lalu dagingnya dibuat menjadi lebih halus dengan cara digiling.

Hasil gilingan itulah yang nantinya akan dibakar, namun harus terlebih dahulu diberi bumbu agar memiliki cita rasa enak. Selain bisa dibakar, olahan dari sotong tersebut dapat pula dimasak dengan cara memanggangnya.

Dengan tekstur agak basah, juhi bakar mampu bertahan selama 14 hari tanpa basi, bahkan bila masuk ke dalam kulkas bisa tahan lebih lama.

Tapi perlu diingat, saat dimasukkan ke kulkas cita rasa bisa memudar, jadi jangan terlalu sering atau lama menyimpannya pada mesin pendingin itu.

Dengan rasa pedas manis, sotong bakar ini bisa dinikmati oleh banyak orang di semua kalangan, khususnya saat bulan Ramadhan.

Jika kamu ingin membeli oleh-oleh khas Pontianak ini, kamu bisa datang ke Namin Kedai yang berada di Jalan Siam, Pontianak. Namin Kedai menyediakan juhi bakar setiap hari untuk memanjakan mulut penikmatnya.

4. Keripik Pisang Segedong

Keripik pisang adalah makanan yang dibut dengan pisang yang kemudian diiris kecil-kecil untuk digoreng dengan bumbu tertentu.

Rasanya pada umumnya adalah asin dan renyah serta memiliki aroma dari bawang yang memang menjadi salah satu rempah pembuatnya. Namun lambat laun, banyak varian dari keripik pisang, salah satunya keripik pisang Segodong yang memiliki rasa manis.

Keripik pisang Segodong adalah makanan yang berasal dari daerah Segodong, Kabupaten Mempawah yang membuatnya memiliki nama yang sama dengan daerah asalnya.

Perbedaan dari olahan lainnya adalah rasanya yang manis berkat tambahan air gula yang menjadi bumbu penyedapnya. Rasanya yang renyah menjadi daya tarik tersendiri, apalagi jika disantap bersama segenap keluarga sambil nonton.

Dua bahan utama untuk membuat oleh-oleh khas kota Pontianak ini adalah buah pisang dan gula asli. Harganya setiap satu bungkus keripik manis ini adalah 15.000 rupiah dengan isi yang lumayan banyak. Apabila ingin dibawa kemana-mana, tak perlu khawatir, karena makanan Segedong ini bisa tahan cukup lama.

5. Minuman Lidah Buaya

Jika biasanya lidah buaya atau nama kerennya Aloe Vera dibuat menjadi produk kecantikan, namun berbeda halnya jika di Pontianak, karena lidah buaya dimanfaatkan menjadi produk minuman sehat dan segar serta kaya akan gizi.

Gizi yang ada sangatlah lengkap, misalnya Asam Folat, Inositol, Choline, dan vitamin A sampai E yang termasuk vitamin C, E, dan B dengan semua jenisanya.

Perlu diingat karena semua lidah buaya tidak bagus untuk dimakan, dan hanya Aloe Vera Barbadensis sajalah yang bisa diminum.

Tanaman ini sangat jarang ditemukan di negara-negara lain, dan hanya melimpah di kawasan pula Borneo. Komposisi pembuatannya adalah lidah buaya yang aman untuk dimakan, yakni Babadensis yang tumbuh subur di pulau Kalimantan termasuk Pontianak.

Kemudian ditambah lagi dengan bahan pendukung seperti air, gula, dan aroma leci untuk menambah wangi aroma yang ditimbulkan. Banderol bagi minuman yang kaya akan serat ini adalah seharga Rp60.000.

Rasanya yang ada manis-manisnya dan gizi yang berlimpah harga di atas rasanya sangatlah tepat, apalagi tanaman Aloe Vera Barbadensis jarang ditemukan di negara lain.

6. Teh Lidah Buaya

Jika sebelumnya ada minuman lidah buaya, kini ada yang lebih spesifik lagi berupa teh lidah buaya. Layaknya teh pada umumnya, teh yang dibuat dengan tanaman aloe vera ini harus terlebih dahulu diseduh untuk bisa menikmati rasa nikmatnya. Namun sebelum bisa diseduh, terdapat cara pengolahan lidah buaya menjadi seduhan nikmat untuk diminum.

Proses pembuatan oleh-oleh ciri khas Pontianak ini adalah dengan mencuci bersih kulit lidah buaya, setelah kering, baru bisa dipotong-potong kecil.

Potongan itu lalu dijemur dibawah teriknya matahari atau dioven sampai benar-benar kering. Nantinya hasil dari penjemuran itu sudah bisa diseduh dengan air untuk menciptakan varian teh terbaru.

Selain bahannya yang beda, khasiat yang ditimbulkan juga berbeda, karena teh ini mampu melancarakan pencernaan, menangkal radikal bebas, meredakan batuk, dan fungsi lain.

Apalagi kandungan gizi cukup banyak, mulai dari vitamin A sampai E hingga asam folat. Harga satu kotaknya saja cuma 4.500 rupiah dengan isi 40 pcs. Namun ada pula dengan harga lebih mahal tergantung produsen penjualnya.

7. Kerupuk Lidah Buaya

Selain dibuat menjadi minuman yang menyegarkan, lidah buaya juga bisa diolah menjadi keripik untuk menemani meminum minuman lidah buaya ataupun kopi.

Mungkin banyak yang tidak percaya jika aloe vera yang memiliki lendir cukup banyak itu dibuat menjadi kerupuk yang menjadi cemilan masyarakat Indonesia setiap harinya. Namun nyatanya di Pontianak inilah makanan ini ada dan menjadi makanan khas yang enak dan menggirukan.

Cara membuatnya memerlukan daging lidah buaya yang telah dicuci dan tanpa kulit serta lendirnya. Ada juga bahan lain seperti tepung tapioka, tepung beras, telur ayam, gula, ketumbar, margarin, bawang putih, garam, dan air. Memang bahan yang digunakan sangatlah banyak, namun gizi yang ada juga sangatlah banyak, seperti yang telah ada di atas.

Setelah semua bahan tercampur, beberapa air ditambahkan dan diaduk-aduk menjadi adonan hingga agak encer. Kemudian adonan tadi dimasukkan ke loyang atau wadah lain untuk kemudian dikukus.

Jika dirasa sudah siap, adonan diiris tipis-tipis sesuai keinginan dan terakhir dijemur hingga kering untuk kemudian dikemas menjadi oleh-oleh khas dari Pontianak.

8. Dodol Lidah Buaya

Jika kamu mengira dodol hanya ada di Jawa, maka kamu salah besar, mengingat di Pontianak ada dodo ‘lidah buaya yang berbeda dari kebanyakan dodol.

Kenapa? Karena dodol ini dibuat dari daging lidah buaya yang kaya akan manfaat bagi tubuh. Untuk bahan pembuatnya adalah daging lidah buaya tanpa lendir dan kulit, gula pasir, gula merah, tepung beras, santan kelapa, dan garam.

Cara membuatnya memang agak lama, karena setelah semua bahan tercampur, nantinya calon dodol ini harus dimasak pada api sedang dan pembuatnya harus mengaduknya selam 4 jam sampai membentuk dodol. Dodol tersebut sudah bisa dimakan, namun jika dijual pasti dipotong-potong kecil terlebih dahulu.

Dodol ini memiliki rasa manis dengan tekstur kenyal khas dodol dari daerah manapun, dan saat dimakan akan berasa sangat lembut.

Karena keunikannya dan cara membuatnya, rasanya harga Rp25.000 dalam satu bungkusnya sangatlah pas bagi kamu yang ingin mengicipinya. Tidak hanya enak untuk dimakan saat kumpul bareng, namun juga bisa menjadi menu cemilan sehat bagi kamu.

9. Cokelat Lidah Buaya

Salah satu makanan paling digemari adalah coklat yang dibuat dengan kakao atau tanaman coklat. Namun bagaimana jika ada cokelat lidah buaya yang dibuat berkat campuran lidah buaya yang kaya akan nutrisi tersebut.

Ternyata makanan ini ada di Pontianak yang menjadi makanan khas mereka yang dibuat dari gel aloe vera, coklat, dan gula yang sudah pasti rasanya akan manis. Saat dimakan, cokelatnya akan terasa sangat lembut di mulut dan manisnya bisa membuat pemakannya ingin nambah.

Harganya mulai dari Rp15.000 sampai dengan Rp25.000 tergantung berat dan toko yang menjual buah tangan ini. Makanan ini cocok dimakan karena memiliki gizi yang mencukupi kebutuhan bahkan bisa menjadi cemilan tepat bagi kamu yang tidak ingin berat badan bertambah.

Hal ini dikarenakan aloe vera mengandung banyak serat yang juga bisa mempercepat metabolisme. Belum lagi kandungan vitamin A, B1, B2, B12, C, dan E yang akan sangat baik untuk memperhalus kulit dan membuat mata sehat.

10. Jelly Lidah Buaya

Jelly adalah makanan yang baik dikonsumsi oleh semua kalangan, baik anak kecil maupun yang sudah dewasa. Hingga di Pontianak muncullah jelly yang dapat dengan bahan baku utama lidah buaya yang membuat teksturnya menjadi kenyal.

Bahan yang digunakan untuk membuatnya juga sangatlah sederhana, hanya daging lidah buaya dan gula untuk membuat rasanya manis. Sedangkan untuk pewarnanya bisa menggunakan pewarna makanan yang baik bagi kesehatan atau dari bahan alami seperti pandan.

Cara memasaknya adalah dengan terlebih dahulu menghaluskan daging lidah buaya yang sudah bersih menggunakan blender agar hasilnya lebih halus.

Hasilnya kemudian ditambah dengan gula dan bisa langsung di masak pada api mendidih sambil diaduk-aduk. Jika dirasa cukup, adonan kemudian ditaruh di loyang untuk diberi pewarna makanan sesuai keinginan.

Setelah itu diamkan dalam wadah atau loyang itu selama semalaman agar esoknya bisa langsung dipotong. Potongan tadi masih belum selesai, karena harus dijemur dahulu beberapa hari sebelum akhirnya siap untuk dimakan bersama sanak saudara.

Jika tak perlu repot, di Pontianak jajanan ini bisa dengan mudah ditemukan untuk dijadikan oleh-oleh, apalagi punya mineral dan kalsium tinggi, cocok bagi anak-anak.